Friday, July 26, 2013

Prinsip Orang Naik Kuda

Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri; Orang yg berbahagia adalah org yg hatinya kuat, tidak mudah ewuh/rikuh.

June 20, 2011 at 10:28am
Seorang ayah dan seorang anaknya pergi membeli seekor kuda. Dalam perjalanan pulang kuda itu dinaiki berdua. Mereka lalu lewat sebuah kampung, katakanlah Kampung A, orang2 d kampung A itu berkata “Wah kasihan kudamu itu dinaiki berdua, pasti dia akan lelah lalu mati.” Maka lalu sang ayah turun dan hanya sang anak yang naik kuda, sementara sang ayah menuntun kuda itu, mereka lau melanjutkan perjalanan sambil bercakap2 gembira. Kemudian mereka melewati sebuah kampung lg, sebut saja Kampung B. Orang2 d kampung B itu ngrasani (kasak-kusuk membicarakan mereka), kata mereka “Dasar anak gak sopan, tidak menghormati orang tua, masak bapaknya disuruh jalan kaki sementara dia sendiri enak2an naik kuda, padahal bapaknya sudah tua pasti kan capek kalo jalan kaki.” Krn rasa ewuh/rikuh maka gantian sang anak yang turun menuntun kudanya sementara sang ayah yang gantian naik kuda. Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka pulang. Mereka lalu melewati sebuah kampung lagi, katakanlah Kampung C. Di kampung C ini orang2/penduduknya jg ngrasani (kasak-kusuk /mengatai mereka) “Orang tua nggak tau diri, masak anaknya disuruh jalan kaki sementara dia sendiri naik kuda, nggak pengertian banget sih tuw bapak, harusnya sbg seorang ayah dia rela berkorban utk anaknya.” Akhirnya krn si Bapak ewuh/rikuh maka dia lalu turun, dan akhirnya kuda itu mereka tuntun berdua. Lalu sampailah mereka di Kampung D. Ternyata orang2 d kampung D ini jg mengatai mereka “Ayah dan anak itu guobluok y, masak punya kuda tidak dinaiki, malah cuma dituntun, trus apa gunanya mereka punya kuda.”
Karena kesal AKHIRNYA KUDA ITU DIJUAL LAGI.

*Ewuh / rikuh dlm bhs Jawa berarti rasa tidak enak hati

No comments: